“Pandangan bahwa beras adalah senjata (Rice is Weapon), menjadikan ketahanan Nasional tetap tinggi. Konsekuensinya memang harga beras bisa tiga kali lipat dari harga beras Internasional. Tetapi begitulah suatu negara dalam wawasan ketahanan Nasional nya, telah memilih beras sebagai bagian utama, logistik sekaligus senjata. Konsekuensi memang harga mahal, namun sisi lain petani yg mulai langka terlindungi, dan mendapatkan imbalan harga yg memadahi. Bagaimana dengan Negeri kita yg konon kehilangan sawah seratusan ribu hektar setiap tahun di Jawa akibat alih fungsi lahan dan pencetakan sawah hanya 60 ribu hektar per tahun di luar Jawa. Setidaknya program pembuatan bendungan bendungan waduk untuk irigasi, adalah bagian dari solusi. Semoga berhasil, mumpung waktu masih panjang dan musuh belum datang. Ketahanan pangan adalah ketahanan nasional.”~22/09/2020

“Cagarbudaya adalah salah satu potensi yang bisa dikembangkan melalui media Senibudaya dalam membentuk karakter man/usia untuk mempertahankan nilai-nilai Kepribadian Bangsa karena dengan mengenal Cagarbudaya yang dikemas secara epic akan memotivasi sumber daya manusia Indonesia untuk mempelajari sejarah perjuangan Bangsa ketika berusaha dengan jerit, tangis, darah dan airmata mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.” ~21/09/2020

“Anotasi putusan itu bukan memberi catatan sesuai dengan penafsiran kita…
Anotasi putusan lebih dimaknai untuk memudahkan masyarakat membaca UU yang berubah karena Judicial Review…utamanya untuk memberikan perlindungan pada masyarakat dan kepastian hukum.” ~17/09/2020

PUSAT STUDI DEMOKRASI DAN KETAHANAN NASIONAL | LPPM UNS

© 2023-2024 PUSDEMTANAS LPPM UNS. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang